Jumat, 09 September 2016

Dinamika Kependudukan Indonesia

31 Agustus 2016
SOAL
1.     jelaskan tentang jumlah penduduk Indonesia
2.    apa yang dimaksud dengan persebaran penduduk indonesia
3.    Sebutkan beberapa daerah Indonesia yang memiliki atau masih sedikit jumlah penduduknya
4.    Mengapa jumlah persebaran penduduk tidak merata
5.    Apa yang dimaksud dengan komposisi penduduk
6.    Apa yang dimaksud komposisi penduduk berdasarkan usia
7.    Apa yang dimaksud komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
8.    Jelaskan pertumbuhan dan kualitas penduduk
9.    Sebutkan dampak pertumbuhan penduduk yang cepat
10. Jelaskan mata pencaharian merupakan salah satu dari beberapa kualitas penduduk
JAWAB

1.     Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan DataKependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempatiurutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia yaitu 256 juta jiwa.
2.    Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran pendudukdi suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Dan dapat dikenali dengan kepadatan penduduk.
3.    Yang masih memililiki jumlah penduduk sedikit adalah Papua, kepadatan penduduk rata-rata hanya 4 jiwa per kilometer persegi. Sementara pulau Jawa kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu km² berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau-pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipatdari pulau Jawa jika seluruh penduduknya dijumlahkan tidak dapat mencapai jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa.
4.    Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di Indonesia adalah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya.
5.    Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
6.    Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 tahun (usia balita), 6–12 tahun (usia SD), 13–15 tahun (usia SMP), tahun 16–18 (usia SMA), 19–24 tahun (usia Perguruan Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), dan >60 tahun (usia lanjut). Selain itu, komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
7.    Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan kemampuan penduduk.
8.    Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan kematian disebut factor alami, sedangkan migrasi disebut faktor nonalami.
9.    Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa hal berikut ini. a. Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya angka pengangguran. b. Persebaran penduduk tidak merata. c. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi. d. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja. e. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk.
10. Mata pencaharian merupakan salah satu dari beberapa tolok ukur kualitas penduduk. Akibat pertambahan penduduk yang tinggi, maka jumlah angkatan kerja tidak seharusnya terserap. Bahkan semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, maka angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Hal ini kurang menguntungkan usaha pembangunan secara nasional karena golongan muda kurang produktif tersebut merupakan beban. Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja merupakan masalah yang harus ditangani secara serius karena sangat peka terhadap ketahanan nasional. Mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, berbeda dengan di negara maju yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya berada di sektor Industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar